Rabu, 17 Agustus 2011

Membuat sistem distribusi produk

0 Comments

Lepas dari masalah produksi,
sekarang masalah baru lagi...memasarkan produk!! eheh... harus belajar marketing mau gak mau...^^

Awalnya saya berusaha untuk menghandle semua lini. Mulai dari produksi hingga produk sampai di tangan konsumen. Pemasaran digencarkan di blog dan untuk penjualan offline-nya dengan menyewa gerobak di Botani Square atau mengikuti pameran.  Bagaimana hasilnya setelah beberapa bulan? Stok barang menumpuk, persoalan produksi tidak tertangani, pengelolaan gerobak juga tidak optimal. Lieurr lah intinya mah huehe.

Akhirnya saya memutuskan untuk memfokuskan diri untuk lebih menghandle produksi dan untuk penjualan retail akan di serahkan sepenuhnya pada distributor atau agen. Dan berikut langkah-langkah yang saya lakukan untuk melakukan perubahan ini

Pertama, mencoba buka berbagai macam produk fashion yang menggunakan sistem pendistribusian untuk memasarkan produknya. Kerudung, baju dewasa, baju anak, dll. Saya telaah baik-baik, kemudian memutuskan mana jenis distribusi yang paling cocok. Saya pilih jenis distributor dan agen. Distributor memegang wilayah kota sedang agen merupakan downline-nya distributor. Distributor memiliki target penjualan sedang agen tidak.

Langkah kedua adalah menentukan harga distributor dan agen. Untuk langkah ini saya mereview hpp (harga pokok produksi) untuk semua jenis tas. Sehingga dipastikan harga yang akan saya keluarkan itu tidak merugikan huehe... karena diawal-awal saya hanya melakukan asal tebak atau hanya menghitung kasarnya. Kemudian menentukan keuntungan untuk distributor sekian persen dan untuk agen sekian persen.

Langkah ketiga, membuat do n dont's untuk distributor dan agen sekaligus membuat draft MOU kedistributoran.

Kelima, membuat list orang-orang potensial untuk ditawarkan menjadi distributor atau agen. Orang-orang potensial ini bisa berupa pemilik toko off/online, agen/distributor suatu produk atau orang-orang yang termasuk kedalam target marketing.

Keenam, membuat katalog. Dari sekian puluh tas yang sudah pernah dibuat, diseleksi tas yang cukup mendapat apresiasi dan dimasukkan kedalam katalog. Proses membuat dan mencetak katalog ini merupakan proses yang paling mahal dari sekian tahap diatas. Untuk step by stepnya akan saya coba share di artikel lainnya yaa heheh...

Terakhir, mengirimkan surat penawaran sekaligus sample katalog ke list yang sudah dibuat sebelumnya.

Setelah beberapa waktu, alhamdulillah ternyata cara ini menjadi cara paling pas untuk pemasaran tas heejou. Walau mungkin masih banyak bolong-bolongnya, paling tidak cara ini bisa membuat stok tas habis dan saya bisa menutup gerobak di Botani karena stok tasnya sendiri sudah habis oleh distributor/agen..^^  first mission completed

0 komentar:

Posting Komentar